Tanda - Tanda Kesuburan Pria yang Langka dikenal


HiBerita.com, Bila perempuan memiliki siklus bulanan untuk menentukan kapan masa suburnya, maka sedikit berbeda pada pria. Pada umumnya, masa subur pria berlangsung hampir setiap hari. Namun, bisa dikatakan bahwa masa subur pria bisa dilihat dari kualitas dan kuantitas sperma yang dihasilkan.

Apabila sudah demikian, bisa dipastikan sperma memiliki kemampuan terbaik untuk membuahi sel telur. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri masa subur pria alias saat sperma yang diproduksi sedang dalam kualitas terbaiknya: 


Tubuh bugar 


Tak perlu melatih otot sampai benar-benar membentuk six pack, selama otot yang ada terlatih dengan baik dan tubuh dalam kondisi bugar, kemungkinan besar sperma juga berada dalam kondisi prima.


Para peneliti dari Belanda menemukan bahwa laki-laki dengan lingkar pinggang 40 inci atau lebih besar memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah. Jumlah sperma yang bergerak normal juga lebih rendah, jika dibandingkan laki-laki dengan lingkar pinggang lebih kecil.


Peneliti meyakini bahwa berat badan berlebihan dan kurang melatih otot dapat mengganggu pelepasan hormon seks. Kondisi ini juga turut mengganggu produksi dan perkembangan sperma, sehingga kualitasnya menjadi berkurang.


Pola makan terjaga



Peneliti dari Harvard University menemukan bahwa hobi mengonsumsi makanan sehat, terutama kaya akan asam lemak omega 3, memengaruhi jumlah sperma yang diproduksi.


Sebaliknya, jika pria yang gemar makan daging olahan dan berpengawet, jumlah sperma yang diproduksi ditemukan rata-rata lebih rendah dibandingkan yang jarang mengonsumsinya.


Pria yang rutin makan ikan seperti salmon dan tuna ditemukan memiliki konsentrasi sperma 65 persen lebih besar, jika dibandingkan dengan laki-laki yang jarang makan ikan.


Peneliti mengungkapkan asam lemak omega 3 berperan penting dalam produksi sperma. Maka bila ingin membuat sperma lebih kuat bergerak, jangan lupa perbanyak makan ikan dan kurangi makan daging olahan.


Jarang menggunakan celana dalam ketat



Untuk menjaga masa subur dan menjaga kualitas sperma, hindari menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dan berbahan tidak menyerap keringat. Sebuah studi menemukan bahwa pria yang terbiasa menggunakan celana dalam longgar memiliki penurunan risiko masalah sperma 24 persen lebih rendah.


Terutama dalam bagian pergerakan sperma. Motilitas alias pergerakan sperma menjadi faktor penting bagi masa subur laki-laki, sebab faktanya sperma yang lamban biasanya lebih sulit mencapai sel telur untuk berhasil membuahinya.


Suara terdengar tidak serak 



Sebuah penelitian dari University of Western Australia menyebutkan bahwa laki-laki dengan suara terlalu rendah cenderung memiliki sperma dengan kualitas kurang baik.


Suara yang rendah dan serak justru bisa menjadi pertanda adanya penurunan konsentrasi sperma. Tingkat testosteron mungkin menjadi salah satu penjelasan di balik penemuan teori ini.


Menurut peneliti Leigh Simmons, PhD, testosteron sering dikaitkan dengan fitur wajah yang lebih maskulin dan suara yang lebih rendah. Namun faktanya, terlalu banyak testoteron justru dapat menekan produksi sperma.


Mengurangi penggunaan plastik



Mengurangi penggunaan plastik baik bagi masa subur dan kualitas sperma. Hal ini dikarenakan oleh kandungan kimia bernama bisphenol-A (BPA) dalam plastik, yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui proses pemanasan.


Para peneliti dari Denmark menemukan bahwa laki-laki yang memiliki kadar BPA tinggi dalam urinenya cenderung memiliki persentase sperma yang jauh lebih rendah. Diduga kuat BPA dapat memengaruhi aktivitas estrogen dan androgen dalam epididimis testis. Proses ini pun turut menghambat perkembangan normal sperma.

Ciri khas lainnya dari masa subur adalah memahami waktu terbaik produksi sperma. Diketahui waktu terbaik untuk produksi sperma adalah sekitar pukul 4 hingga 7 pagi. Pada periode waktu tersebut sperma sedang dalam jumlah terbanyak dan kualitas terbaik juga.

Leave a Comment