Potensi Tsunami 20 Meter di Jatim, Pakar ITS: Berpotensi Gempa Besar


HiBerita.com , Surabaya - Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut adanya potensi tsunami di pantai selatan Jawa hingga 20 meter. Ahli Geologi Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Amien Widodo tak memungkiri jika potensi gempa besar di Selatan Jawa memang ada.

"Iya berpotensi gempa besar khususnya di Palung Samudera (di selatan Jawa) dan magnitudo gempanya bisa lebih dari 8," kata Amien saat dikonfirmasi HiBerita.com di Surabaya, Jumat (25/9/2020).


Amien menambahkan gempa besar yang berujung tsunami juga bisa terjadi kapanpun. Hal ini tak hanya menelan kerusakan infrastruktur, namun juga menelan korban yang tidak sedikit.



"Tak dapat dipungkiri, bencana alam yang terjadi belakangan ini, mulai dari gempa, likuifaksi Palu, hingga tsunami Banten mengakibatkan banyak desa jadi terisolir. Rusaknya infrastruktur akibat peristiwa-peristiwa alam tersebut menyebabkan daerah-daerah ini menjadi susah dilalui oleh kendaraan," papar Amien.


Selain itu, Amien menyebut para ahli telah banyak membuat simulasi terjadinya gempa yang diikuti tsunami di suatu kawasan. LIPI, lanjut Amien, setahun yang lalu telah membuat simulasi terjadinya gempa besar dan diikuti tsunami di Pantai Selatan.


"Beberapa hari yang lalu Tim ITB juga melakukan simulasi yang sama. Keduanya memperkirakan akan terjadi tsunami dengan gelombang lebih dari atau sama dengan 20 meter," imbuhnya.



Amien menambahkan tsunami merupakan gelombang laut berskala besar yang disebabkan oleh gangguan tiba-tiba, baik yang berasal dari lantai dasar maupun permukaan samudra. Tsunami umumnya terjadi karena tiga hal, yakni gempa, letusan gunung berapi, dan longsor.


Di Indonesia, Amien menyebut tsunami yang timbul akibat gempa lebih banyak dikenal dari pada tsunami akibat letusan gunung berapi maupun longsor. Hal ini tak lepas dari ketersediaan alat peringatan dini untuk tsunami karena faktor kegempaan.


"Sementara, untuk dua faktor terakhir yakni tsunami karena letusan gunung berapi dan longsor, hingga kini belum ada alat yang memadai. Sehingga peringatan dini masih belum bisa dilakukan," ungkapnya.

Leave a Comment